Thursday, August 25, 2011

Puasa dan Etos Kerja




Alhamdulillah, nggak kerasa puasa Ramadhan telah memasuki hari ke 26. Di hari-hari awal puasa kemarin anak-anak sempat ngobrolin ibadah puasa yang tetap masuk sekolah... koq rasanya lumayan berat??? Sebagai orang tua, saya pun mencoba menyemangati bahwa apabila kita menjalani kewajiban puasa ini dengan niat yang sungguh-sungguh dan semata-mata karena Allah SWT, Insya Allah akan tidak terasa berat menjalaninya.

Dari beberapa bacaan tentang perjuangan Rasulullah SAW, saya mencoba menjelaskan kepada anak-anak bahwa dulu pernah saat bulan Ramadhan Rasulullah SAW memimpin 313 kaum muslimin justru berhasil mengalahkan pasukan musyrikin Quarisy yang jumlahnya sekitar 950 orang, yang di dalam sejarah Islam dikenal dengan nama Perang Badar.

Nah di sini yang perlu diteladani adalah justru semangat juang dan etos kerjanya para pasukan muslim yang saat itu justru sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan. Bayangkan, meski dalam kondisi yang berat yaitu harus berperang dan berjihad untuk menegakkan syiar Islam pasukan Muslimin di bawah pimpinan Rasulullah SAW tetap menjalankan ibadah puasa.

Sudah seharusnya kita mencontoh dan meneladani peristiwa di atas sebagai pemacu semangat untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan seperti layaknya hari-hari biasa, jadi ya tetap beraktifitas seperti layaknya kalau kita sedang tidak berpuasa. Kalau kita bandingkan dengan peristiwa Perang Badar, kegiatan kita bekerja dan bersekolah sehari-hari kan nggak ada apa-apanya. Kita sudah seharusnya tetap melestarikan dan menumbuhkan semangat juang dan etos kerja yang tinggi seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Hal inilah yang justru banyak diabaikan dan dilupakan oleh kaum muslimin saat ini. Ironisnya justru banyak para pihak yang justru malah mengurangi jam kerja di kantornya, serta mencari pembenaran terhadap kemerosotan produktifitas, bekerja sambil bermalas-malasan dengan mencari kambing hitam bahwa semua ini karena sedang menjani ibadah puasa. Fakta yang seperti ini kan jelas sangat bertolak belakang atau sangat kontradiksi dengan fakta parang Badar di atas.

Ingat, kalau dikarenakan kita menjalani ibadah puasa tubuh atau fisik kita jadi mudah letih dan lemas itu adalah konsekuensi yang wajar. Tetapi bila kita mencari pembenaran bahwa gara-gara puasa produktifitas kerja, semangat kerja dan etos kerja menjadi ‘menurun’, sepertinya hal ini yang seharusnya dibenahi.

Semoga kita semua bisa menjalani sisa beberapa hari puasa Ramdhan ini dengan sebaik-baiknya dan mampu meraih kemenangan yang hakiki untuk menjadi umat muslim yang lebih bertaqwa. Amin.