Saturday, April 26, 2008

Relationship, salah satu kunci sukses jualan



20 April 2008 kemarin, pk. 11.00 hingga selesai, para orang tua yang anaknya kursus musik & olah vocal di Purwacaraka diundang ke Diront Resto Kali Malang untuk menyaksikan penampilan anak-anaknya. Sebagai orang tua, siapa sih yang nggak kepingin melihat anak kesayangannya tampil dalam sebuah acara live?

Seminggu sebelum acara, anak saya Wira memang sudah meminta agar saya dan ibunya untuk nonton penampilan dia dalam acara ‘Drum Performance’ tsb. Ternyata, pas hari H-nya kami juga ada undangan pernikahan putri dari tetangga komplek yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede. Begitulah, akhirnya undangan pernikahan tsb. kami hadiri hanya pada acara akad nikahnya saja [pk. 08.30 s.d. 09.30] terus langsung meluncur ke Diront Resto, Kali Malang.


Dalam acara ‘Drum Performance’ tsb. selain menyaksikan bagaimana penampilan para anak di panggung, bagaimana demonstrasi si guru memainkan alat & kolaborasi dengan murid, juga menjadi ajang silaturahmi antara para orang tua, orang tua dengan guru musiknya, antar siswa sekolah musik tsb. Dan pada kesempatan itu pula para orang tua bisa ngobrol santai dengan guru musik anaknya sambil konsultasi tentang bakat & kemajuan bermusik si anak. Untuk acara ‘Drum Performance’ nya saya betul-betul merasa puas luar biasa. Tulisan ini juga bukan untuk mengiklankan Sekolah Musik Purwacaraka, tetapi lebih ke usaha saya untuk sharing pengalaman. Kali ini saya nggak mau membahas acara musiknya, tapi lebih ke ‘behind the strategy’ nya. Lho, kok…

Sebagai orang yang terus menerus ‘belajar’ apa saja dan di mana saja, saya langsung sadar bahwa sebenarnya sekolah musik Purwacaraka sedang melakukan strategi yang dalam ilmu Marketing dinamakan ‘relationship’ atau membangun kedekatan hubungan. Mereka melakukan dealing with people, not ‘just customer’. Relationship selling gitu loh.

Berikut ini strategi marketing mereka yang dapat saya identifikasi :

  1. Dengan menyelenggarakan acara tsb. diharapkan bisa digunakan untuk membangun dan melakukan acara relationship dengan banyak orang sekaligus. Para orang tua yang juga adalah customer potential tidak merasa hanya dijadikan ‘customer’ biasa atau orang yang hanya dibutuhkan saat melakukan transaksi bisnis, namun lebih sebagai temen dekat di dalam suasana santai dan penuh keakraban.
  2. Secara cerdas dan transparan, Purwacaraka ‘membuka diri’ agar kami para orang tua yang juga ‘customer’ dapat mengenal dan mempelajari lebih ‘dalam’ seperti apa profil ‘kepiawaian’ mereka di bisnis yang ditekuni, bagaimana mereka mengelola bisnis secara professional.
  3. Banyak informasi dari Purwacaraka yang disampaikan secara jelas & langsung, sehingga acara ini juga bisa menjadi proses pembelajaran dua arah. Setidaknya, kalau para orang tua siswa merasa terpuaskan & ‘percaya’ terhadap lembaga tsb. maka akan tetap setia sebagai customer dan sulit untuk berpindah ‘ke lain hati’. Ingat, semakin lembaga tsb. peduli dan memperhatikan customernya, akan semakin kuat pula emotional attachment atau hubungan emosi antara Purwacaraka dan para orang tua siswanya.
  4. Acara tsb. juga digunakan menjadi ajang iklan & promosi terselubung. Bagaimana dengan cerdasnya Purwacaraka menawarkan bahwa dalam rangka Ulang Tahun ditawarkan diskon bagi calon siswa baru, diskon untuk penjualan alat-alat musik, dsb. Begitulah, paling tidak yang kakaknya sudah belajar di situ, adik pastinya juga akan belajar musik di situ pula. Bahkan akan menjadi ‘radio dengkul’ untuk berpromosi ke siapa saja. Atau bagi yang kepingin beli alat musik juga bisa memanfaatkan tawaran ini.

Bagi teman-teman yang punya usaha, tentunya strategi Purwacaraka tsb. dalam hal membangun customer relationship menyiratkan beberapa pelajaran yang bisa dipetik untuk kemajuan bisnis kita. Setidaknya menggambarkan betapa ‘kuatnya’ strategi relationship selling tsb. tatkala diimplementasikan oleh sekolah musik di atas.

Dan saatnya pula untuk meninggalkan ‘gaya jualan cara lama’. Karena kecenderungan saat ini, kebanyakan orang akan bereaksi negative, jika menghadapi penjualan yang bersifat memaksa. Pada era yang semakin emosional ini, penjualan yang bersifat memaksa tidak berlaku lagi. Yang tentunya juga harus ditinggalkan.

Coba bayangkan, saat sedang asyik berjalan-jalan di sebuah Mall tiba-tiba ‘dipaksa’ untuk mampir ke sebuah gerai produk tertentu oleh Sales Promotion Girl [biasanya produk parfum, kartu kredit, elektronik tertentu, dsb.]. Pastinya, kita bukannya berhenti untuk mencoba tetapi malahan takut dan menghindar. [Kecuali kalau kita memang berniat kepingin kenal dengan SPG tsb. hehehe… ].

Lebih dari itu, yang namanya relationship selling bisa sangat bermanfaat bagi bisnis apapun dalam usaha menawarkan produknya di situasi pasar yang sangat kompetitif dan semakin emosional ini. Terutama bila produk yang dijual tsb. tidak memiliki kelebihan benefit dibanding produk yang sejenis yang telah banyak beredar di pasaran.

Bagaimana dengan produk Anda?

Sunday, April 20, 2008

‘Vitamin’ untuk memupuk kreativitas pengusaha



Di postingan saya sebelumnya [baca : Apakah menjadi pengusaha harus kreatif?], telah diuraikan tentang pentingnya seorang pengusaha memiliki ide-ide kreatif untuk memajukan usahanya ataupun menemukan peluang-peluang usaha yang baru yang keluar dari pakem [stand out from the crowd]. Juga telah saya jelaskan bahwa mau tidak mau, suka tidak suka, seorang pengusaha memang dituntut selalu berpikir kreatif agar mampu bekerja cerdas untuk kepentingan usahanya. Termasuk 8 cara atau tahapan yang dapat mengkondisikan seseorang untuk bisa berpikir lebih kreatif.

Dalam kesempatan ini saya hanya menambahkan beberapa insight yang berkaitan dengan bagaimana cara memupuk kreativitas tsb. Boleh dibilang ‘vitamin’ yang dapat memupuk dan mengembangkan kreativitas tsb.

Tantangan terbesar bagi pengusaha yang tetap ingin maju & berkembang, yang ingin selalu memiliki inovasi baru, yang selalu mampu membaca peluang baru adalah... harus tetap kreatif!

Persoalannya, yakinkah bahwa kita memiliki sifat kreatif?

Saat berhasil meyakinkan diri bahwa kita kreatif, maka kita telah memulai satu langkah! One step a head. Setidaknya mindset yang tertanam telah lebih maju dibanding orang kebanyakan. Karena syarat pertama agar bisa berfikir kreatif, harus terlebih dulu percaya dan yakin bahwa kita ‘bisa’ kreatif! Melalui modal keyakinan ini, siapapun juga, yang sudah yakin akan kreativitasnya akan mencoba segala cara yang nantinya juga akan menemukan jalannya [bahasa kerennya : passion & action].

Yakinkan pula di dalam diri bahwa creativity is an attitude. Jadi sudah seharusnya menjadi bagian integral dari pribadi kita. Kreativitas sudah seharusnya menjadi perilaku sehari-hari, menjadi bagian dari cara berfikir kita setiap saat! Berfikir kreatif adalah mencoba mencari cara dan atau jalan yang tidak biasa, yang baru, yang lain daripada yang lain, yang tidak me too. Atau saya lebih senang menyebutnya dengan cara berfikir yang keluar dari pakem. Jadi juga harus to be able to stand out from the crowd. Tapi bukan dimaksud ‘asal berani beda’ lho…

Lalu bagaimana kita bisa melatih & mengasah bakat kreatif tsb.? Apakah ada ‘vitaminnya’?

Karena kreativitas adalah output dari proses dialektika dan pergulatan di dalam pikiran kita. Nah, agar pikiran tidak menjadi ‘kering’, maka sudah seharusya terus menerus diberi input sebanyak-banyaknya.Atau saya menyebutnya dengan ‘vitamin’ atau pupuk yang diharapkan mampu menyuburkan pikiran kita. ‘Vitamin’ yang dimaksud tentunya bisa diperoleh dengan cara:

- banyak ngobrol apa saja, dengan siapa saja

- banyak nongkrong di mana saja

- banyak baca apa saja

- nonton apa saja

- jalan-jalan ke mana saja

- gaul dengan siapa saja

- dengerin apa saja [gossip pun juga oke]

- nyobain segala hal

- makan dan minum apa saja

- belajar apa saja, dan dari mana saja

- nyari pengalaman sebanyak-banyaknya

- punya sifat selalu ingin tahu [tapi bukan sok tahu lho]

- buka mata buka telinga, kalau perlu semua indera, dan mengamati apa yang terjadi di sekeliling kita

Dan masih banyak lagi cara yang bisa ditambahkan di sini yang pas dengan hobi kita, minat kita dan passion kita. Silakan mencoba dan mempraktekkannya.

Sunday, April 13, 2008

Alhamdulillah, Allah SWT telah mengganti HP anakku…


Pertama, saya mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT. Ya Rozzaq, Engkau lah sebaik-baiknya Pemberi Rezeki! Terbukti bahwa Allah betul-betul sayang kepada hambaNya ini. Yang namanya limpahan rezeki itu ternyata bisa datang dari arah mana saja.

Begitulah. Tatkala kita betul-betul pasrah & ikhlas dalam menghadapi cobaan, hanya dalam bilangan bulan, HP anakku yang dicopet ‘gerombolan’ di angkutan umum, akhirnya mendapatkan ‘gantinya’ yang lebih baik.

Tanggal 4 April 2008, tepatnya seminggu yang lalu, tanpa disangka, ada kejutan buat saya pribadi. Number one person di perusahaan saya tiba-tiba menghadiahi saya sebuah HP trendy & canggih, yang harganya lumayan mahal buat ukuran saya. Anehnya, kisaran harganya kurang lebih sama dengan HP anakku yang sudah kami ikhlaskan tsb. namun lebih canggih fiturnya karena memang keluaran terbaru.

Memang, ketika HP anakku Wira dicopet, saya pun menasehatinya, agar mengikhlaskan HP kesayangnnya, karena memang ada orang yang ‘lagi kelaparan’. Nanti Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Karena manusia tidak pernah tahu akan ‘rencana Allah’ dalam masa kehidupan yang dijalaninya. [baca postingan sebelumnya : “Membingkai tanda-tanda zaman”]

Apakah ini sebuah kebetulan belaka? Saya yakin bahwa tidak ada suatu kejadian yang kebetulan. Allah lah yang menjawab doa kami. Begitu kami [saya & anak saya] sudah pasrah dan ikhlas dan ber Law of Attraction memohon kepadaNya, maka Allah melimpahkan rezekinya melalui ‘kenang-kenangan’ dari boss saya di kantor. That’s a life! Alhamdulillah.

Teman, terlepas dari cerita di atas, yang betul-betul menambah semakin tebal keyakinan saya akan unlimited power Nya, sudah selayaknya pula kita sebagai umatNya untuk selalu mengucap syukur kepada Allah SWT setiap saat atas segala Rahmat & Hidayah yang telah dilimpahkan kepada kita semua.

Bayangkan, mulai dari bangun tidur, kita sudah seharusnya bersyukur karena masih diberi kehidupan dan dilimpahi udara bersih tanpa batas yang bisa kita hirup dan rasakan kesegarannya. Saat kita minum air putih pun juga telah tersedia melimpah. Begitu seterusnya, semua aspek kehidupan yang kita ‘lakoni’ tidak ada yang luput dari limpahan Rezeki, Rahmat & Hidayah Allah SWT.

Begitu kita sudah terbiasa untuk selalu bersyukur atas segala nikmatNya dan bisa mengambil hikmah dari segala kejadian yang kita alami sehari-hari dengan pasrah & ikhlas, secara psikologis feel-nya akan terasa lain.

Sebaliknya, tatkala kita mengalami segala masalah di dalam kehidupan sehari-hari, atau bingung dengan masalah yang masih menjadi tanda tanya besar [misal: mencoba bisnis tapi kok belum maju-maju juga], jangan ragu pula, mintalah semua yang kita inginkan kepada Allah SWT. Agama kita mengajarkan bahwa jika kita butuh rezeki, panggillah Allah dengan sifat-Nya Yang Maha Memberi Rezeki [Yaa Rozzaq]. Saya yakin dengan dibarengi rasa sabar, tawakal, pasrah & ikhlas, niscaya Allah akan menjawab doa kita dengan memberikan yang terbaik. Amin.

Eh, kok jadi ngelantur… by the way, semoga curhat kali ini ada hikmahnya buat Anda semua.

Thursday, April 10, 2008

Merek atau brand paling berpengaruh di dunia….


Mau tahu merek atau brand apa yang memiliki pengaruh paling besar terhadap konsumen di dunia?


Surprise banget, ternyata merek yang paling ‘berkenan di hati’ konsumen dunia tsb. adalah Apple. Merek berlambang buah apel ini memperoleh suara terbanyak saat diadakan survey oleh majalah online brandchannel.com kepada 2000 pembacanya di 107 negara.

Apple juga didaulat sebagai merek yang paling inspiratif di dalam kehidupan bagi para penggunanya. Bahkan saking inspiratifnya dan begitu ‘melekat di hati’ digambarkan seolah-olah mereka tak dapat hidup tanpa Apple. Benar-benar sebuah ‘temuan’ consumer insight’ yang begitu luar biasa buat Apple.

Jujur saja, kita semua pasti juga mengakui keunggulan merek atau brand Apple ini. Komputer jinjingnya, i-pod nya, telah berhasil menjadi trendsetter baik di dunia maupun di Indonesia. Dan ini juga membuktikan bahwa merek atau brand yang kuat secara otomatis juga akan menciptakan kepercayaan serta image akan kualitas yang lebih baik ketimbang merek atau brand yang ‘biasa-biasa saja’.

Merek lain yang juga dinilai inspiratif adalah : Nike, Coca Cola, Google, dan Starbucks.

Kalau ditelisik lebih jauh, apa sih sebenarnya yang membuat sebuah merek atau brand menjadi hebat?

Philip Kotler yang terkenal sebagai pakarnya Marketing mensyaratkan adanya 5 faktor yang harus dimiliki oleh merek atau brand kalau kepingin bisa ‘hebat’.


  1. Merek harus dapat mencerminkan atribut-atribut tertentu : fitur produk, style dsb. ke dalam benak konsumen.
  2. Merek harus harus bisa menonjolkan satu atau lebih keunggulan utamanya. Misal, Volvo selalu dikonotasikan dengan safety. Apple dikonotasikan dengan kemudahan pemakaian.
  3. Merek tsb. juga harus bisa di-visual -kan karakteristiknya seolah-olah sebagai seorang manusia. Apple kalau ‘diorangkan’ seakan-akan adalah manusia yang berusia 20- an, young, trendy, modern, dsb.
  4. Merek juga harus bisa mencerminkan sesuatu yang berkenaan dengan value perusahaan. Seberapa inovatif perusahaan tsb? Seberapa responsive terhadap konsumennya? Apakah memiliki kesadaran social yang tinggi? Apakah produknya ramah lingkungan? Dsb.
  5. Merek yang kuat mampu memberikan gambaran tentang para pengguna merek tsb. Apakah mereka kalangan muda yang antusias? Atau mereka golongan berumur yang sudah mapan?

Agar sebuah merek atau brand bisa berkembang dan sukses sebagai pilihan konsumen secara jangka panjang, para pemilik merek harus mampu mengembangkan ke-5 faktor di atas. Dan ingat, yang namanya merek ‘hebat’ secara langsung mampu memunculkan image, ekspektasi, dan performance yang dijanjikan.

Mungkinkah merek ‘made in Indonesia’ mampu menjadi merek atau brand yang paling ‘melekat di hati konsumen’ dunia? Jawabannya berpulang kepada ‘kerja keras’ dan ‘kerja cerdas’ para pemiliknya. Siapa tahu 10 tahun ke depan ‘dream’ seperti ini bisa terwujud, merek atau brand milik salah satu di antara kita dapat ‘go international’. Semoga.