Inilah gambaran proses dialektika yang ada di TDA dari kaca mata saya yang memang masih belajar dan akan terus belajar. Bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Proses 'belajar-mengajar' memang begitu menyatu di komunitas TDA kita ini. Di komunitas TDA begitu terbuka lebar kesempatan bagi seluruh anggotanya untuk belajar mengambil pelajaran dari para senior yang sudah sukses bisnisnya. Yang telah sukses menjadi pengusaha juga dengan ikhlas menebar rahmat membantu dan memberikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkannya. Bravo TDA. Tetap semangat. Bersama kita menebar rahmat.
Tuesday, August 28, 2007
Renungan lanjutan Indonesia Merdeka
Tak terasa 62 tahun sudah Indonesia merdeka
Cita-cita para pendiri Negara kesatuan kita memang mulia
Ingin menjadikan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia
Sudahkah tercapai impian-impian saat diteriakkan pekik merdeka?
Nyatanya masih begitu banyak kita jumpai kaum papa di bumi tercinta
Menunggu uluran tangan kita semua
Bahkan demi kehidupan mulia yang didamba…
Banyak saudara kita [terlebih kaum hawa]
terpaksa menjual harga dirinya menjadi pembantu di manca Negara
Lalu apa artinya kata sakral ‘merdeka’ bagi kita?
Katanya …negeri kita tampak indah dalam untaian mutiara Nusantara
Nun di sana ... jajaran gunung begitu perkasa,
Gambaran betapa kaya Indonesia kita... tapi mana faktanya...
Lebih baik kita berpikir dan bertindak bijaksana
Di sela deru debam keramaian kota..
Di sela hiruk pikuk rutinitas pekerjaan..
Di sela compang camping negeri ini..
Di sela porak poranda bumi pertiwi karena bencana...
Di sela memudarnya warna sang merah putih yang berkibar
Saatnya kita buktikan Cinta Tanah Air Indonesia
Mari kita bersama berkarya membuka usaha
Menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak yang kita bisa
Tentunya dengan doa & permohonan kepada Allah SWT
Kita sebarkan semangat dan cita-cita mulia kita bersama
Menjadi TDA [tangan di atas] untuk bersama menebar rahmat
Wujudkan cita-cita ‘Indonesia tahun 2020 bebas kemiskinan’ dan MERDEKA!
Cita-cita para pendiri Negara kesatuan kita memang mulia
Ingin menjadikan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia
Sudahkah tercapai impian-impian saat diteriakkan pekik merdeka?
Nyatanya masih begitu banyak kita jumpai kaum papa di bumi tercinta
Menunggu uluran tangan kita semua
Bahkan demi kehidupan mulia yang didamba…
Banyak saudara kita [terlebih kaum hawa]
terpaksa menjual harga dirinya menjadi pembantu di manca Negara
Lalu apa artinya kata sakral ‘merdeka’ bagi kita?
Katanya …negeri kita tampak indah dalam untaian mutiara Nusantara
Nun di sana ... jajaran gunung begitu perkasa,
Gambaran betapa kaya Indonesia kita... tapi mana faktanya...
Lebih baik kita berpikir dan bertindak bijaksana
Di sela deru debam keramaian kota..
Di sela hiruk pikuk rutinitas pekerjaan..
Di sela compang camping negeri ini..
Di sela porak poranda bumi pertiwi karena bencana...
Di sela memudarnya warna sang merah putih yang berkibar
Saatnya kita buktikan Cinta Tanah Air Indonesia
Mari kita bersama berkarya membuka usaha
Menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak yang kita bisa
Tentunya dengan doa & permohonan kepada Allah SWT
Kita sebarkan semangat dan cita-cita mulia kita bersama
Menjadi TDA [tangan di atas] untuk bersama menebar rahmat
Wujudkan cita-cita ‘Indonesia tahun 2020 bebas kemiskinan’ dan MERDEKA!
Subscribe to:
Posts (Atom)