Monday, January 7, 2008

Iklan tiang listrik


Saat terjebak kemacetan, daripada stress, mata saya iseng-iseng mengamati sekeliling dan akhirnya terhentilah pada sebuah tiang listrik yang dipenuhi dengan iklan tempel. “Butuh dana? Cair dalam 3 hari, hub. 0816xxxxx345”, “Cuci Sofa, 021-345987xx”, “Les Privat : 0813xxxxx333”, “Sedot WC : 021- 555xx799”. Wow, rupanya selama ini yang namanya iklan tempel di tiang listrik luput dari pengamatan saya.

Coba saja iseng-iseng amati, yang namanya iklan tiang listrik ini bahasanya singkat dan padat. “Badut Sulap, tel. xxxxxxxxx”; “Servis TV, kompor gas, AC, call 1234xxxxxx”; “Peralatan Pesta. Xxxxxx4567”; “Baby Sitter: hub. Xxxxxxx 115”; “Pembantu RT. Xxxxx7755”, dan masih banyak lagi. Yang penting, produk yang dijual/ditawarkan ada, lalu nomor telepon yang bisa dihubungi. That’s all. Pesan komunikasi yang lebih singkat daripada sebuah iklan baris di Koran Pos Kota. Harapannya, kalau ada yang pas membutuhkan jadi ingat untuk mencari nomor teleponnya ke tiang listrik terdekat.

Bagi yang punya usaha, gaya iklan yang begini perlu juga untuk dicoba. Biayanya jelas cukup murah. Cukup modal selembar kertas ukuran A4 lalu difotocopy, terus suruh orang untuk menempelkannya di tiang listrik di seputar tempat tinggalnya [asal nggak ditegur sama pak RT setempat]. Yang punya modal agak banyakan, biasanya pakai tripleks, pesan iklannya disablon lalu diikat pakai kawat di tiang listrik [yang ini bisa lebih tahan lama].

Mereka yang menjual produknya lewat iklan tiang listrik ini, adalah para pengusaha yang sadar sepenuhnnya akan pentingnya iklan untuk menyampaikan jualannya [menurut kamus bahasa Indonesia, iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak ramai agar tertarik dengan barang & jasa yang ditawarkan]. Selain itu, mereka sadar pula bahwa untuk beriklan melalui media lainnya [Radio, Koran, TV, dsb] perlu biaya yang cukup mahal. Padahal sebagai pengusaha, mereka perlu bertindak agar konsumen tahu produk jualannya. Jadilah iklan berbiaya murah meriah ini yang mampu mensiasati masalah budget, dengan harapan tetap efektif & efisien . Tapi sejauh tujuan iklan tsb. sebagai sarana untuk get attention, pesan yang dikomunikasikan jelas akan sampai kepada sasarannya. Masalahnya apakah kemudian ada tindakan dari konsumen untuk membeli atau mencoba, itu proses selanjutnya.

Kalau ditanya apakah iklan tiang listrik ini efektif dan mampu menggaet target konsumennya, akan sulit untuk menjawabnya [perlu survey nich]. Tetapi kalau dilihat dari fakta bahwa iklan tiang listrik tetap masih banyak peminatnya [selalu ada yang baru, yang kertasnya hancur kena air hujan juga ditempel ulang lagi], berarti kan iklan seperti ini efektif dari ‘kaca mata’ si pemasang iklan. Kalau selama ini nggak efektif dan nggak mampu menggaet target konsumen, bisa jadi kan sudah dihentikan dari kapan-kapan, karena dianggap buang duit percuma [ingat pengusaha kan selalu berpikir efektif & efisien].

Perkiraan saya, kalau untuk small area seperti di komplek perumahan, iklan tiang listrik akan dapat menggaet sasaran, seperti : “Gas habis? Call xxxxx555”; “Air isi ulang. Telp. 021xxxx9765”. Karena dari pengamatan saya, kalau gas, air, atau apa saja yang menyangkut kepentingan rumah tangga sehari-hari yang mendadak habis, sementara kalau harus keluar rumah untuk membelinya jelas bakalan repot. Pastinya yang paling mudah dilakukan adalah melihat ke tiang listrik terdekat, lalu menelepon minta diantar. Praktis kan.

Kalau untuk produk atau jasa seperti Les Privat, Pembantu RT, Baby Sitter, Service Kompor Gas/AC, mungkin para konsumennya agak ragu untuk memakai jasanya. Maklum di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, konsumen kan sudah lebih pintar dan selalu waspada, sehingga tidak semudah itu mendatangkan orang asing ke rumah tanpa tahu latar belakangnya [tindakan preventif]. Kecuali atas rekomendasi tetangga, teman, ataupun keluarga terdekat. Atau yang punya usaha tsb. jelas alamatnya dan terkenal baik reputasinya [misal : Bu Gito, yang laris manis ‘jualan’ PRT nya selama Lebaran dan pasca Lebaran].

Saran saya, kalau ingin pasang iklan tiang listrik berkaitan dengan produk Anda, sebaiknya tanyakan dulu kepada diri sendiri. Seandainya jadi target konsumen, mau nggak ya kita membeli produk atau jasa yang ditawarkan dengan hanya menelepon terus minta orang tsb. datang ke rumah? Kalau jawabannya ya, berarti orang lain pun akan mungkin bertindak seperti kita. Kalau kita saja yang mau pasang iklan ‘keberatan’ menelepon ya lupakan saja.

Tapi kalau mau sedikit repot, banyak kok cara-cara beriklan murah meriah & kreatif yang bisa disesuaikan dengan ‘jualan’ kita. Tentunya, kita harus kreatif untuk memikirkan dan menemukan caranya. Teman saya di mastermind TNM-E20, pak Fuad Muftie, ia membuat 2 spanduk berbunyi : Di sini akan dibuka toko Addina menjual busana muslim, jilbab, dan bla…bla…dipasang sejak bulan Desember 2007 di ruko barunya [lokasinya tidak jauh dari toko lamanya], yang rencananya baru akan buka Januari 2008 ini. Dengan spanduk ini, tujuan get attention-nya jelas berhasil [saya menemukan rukonya juga dengan membaca spanduknya]. Di jalan yang termasuk ramai, setiap orang yang lewat pasti membacanya, bisa jadi mereka yang menjadi target market-nya pasti penasaran [kapan ya dibukanya?].

Jujur saja, saya pernah kok menjadi korban iklan tiang listrik ini. Gara-gara septic tank di rumah penuh, terpaksa saya cari tiang listrik terdekat. Catat nomor teleponnya, lalu saya telepon, minta untuk segera datang. Nggak lama kemudian, datanglah tim mobil tinja tsb. Memang mudah sih. Urusan bisa beres tanpa harus meninggalkan rumah.

Teman saya juga pernah menjadi korban iklan tiang listrik ini, tapi justru akibat negative dari iklan tiang listrik tsb. Heboh lah pokoknya. Ceritanya, dia beli rumah di sebuah komplek perumahan. Begitu sudah tinggal di rumah tsb, setiap hari teleponnya berdering dan kebanyakan si penelepon minta segera disedot WC-nya. Setiap kali ada telepon dia harus menjelaskan masalahnya. Lama kelamaan capek juga. Kalau telponnya nggak diangkat, takutnya ada teman atau famili yang menelpon. Usut punya usut, ternyata yang tinggal di rumah tsb. sebelumnya adalah agen pemasaran jasa sedot WC. Nah lho, itulah hebatnya iklan tiang listrik.

No comments: