Alhamdulillah, akhirnya tiba juga saatnya kita memasuki Tahun Baru Hijriyah 1429 H. Selamat Tahun Baru ya, temen-temen semua. Semoga di tahun yang baru ini segalanya bisa lebih baik. [Maaf terlambat, soalnya baru sempat nulis lagi setelah 4 hari di Yogya & Jateng].
Bagi kebanyakan orang, banyak hari libur & cuti bersama memang menjadi dambaan. Karena mereka bisa menikmatinya bersama keluarga & bahkan untuk berwisata. Tapi bagi saya pribadi justru sebaliknya, week end & hari libur yang ada adalah kesempatan terbaik untuk mengurusi bisnis pribadi. Karena sejak take action bikin usaha rental excavator, kesibukan di hari libur pun kian bertambah. Karena nggak kepingin dibilang ‘selingkuh’ [pinjam istilah pak Yoyox], maka praktis waktu yang tersisa, Sabtu, Minggu & hari liburku pun [untuk sementara waktu] seringkali terpakai untuk keperluan yang terkait dengan usaha pribadi tsb. yang keberadaannya memang di Jawa Tengah.
Begitulah akhirnya, seringkali Sabtu & Minggu atau kalau ada cuti bersama [di hari kejepit] dari kantor, seperti libur Tahun Baru Islam kemarin, saya langsung ‘cabut’ ke Yogya. Kemarin kepinginnya ‘ngajak’ keluarga, tapi ternyata anak-anak nggak libur di ‘hari kejepit’, ya terpaksalah berangkat sendirian. Adik saya yang dari Surabaya juga ‘janjian’ ketemu di Yogya, lalu bersama-sama pergi ke lokasi. Jadi niat kami untuk sering bertemu memang kesampaian, karena mau nggak mau bisnis ini kan harus diurus bareng-bareng. Sekaligus, selama berkumpul kami juga banyak membahas prospek bisnis rental excavator ke depannya nanti, sambil mencari peluang-peluang usaha baru lainnya.
Kenapa juga mau bercapek-capek ria? Kan sdh ada karyawan yang menjalankannya? Justru di ‘masa percobaan’ ini kami harus selalu menggunakan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk belajar dan belajar segala sesuatu & seluk beluk usaha yang satu ini. Memang kami sudah menciptakan system, tapi kan harus diuji secara terus menerus seiring berjalannya waktu. Tentunya agar system tsb. dapat berjalan dengan baik dan mulus seperti yang diharapkan. Lebih dari itu, yang namanya sebuah usaha yang masih relative baru ya sudah seharusnya kita ‘jagain’ secara langsung. Sudah banyak contoh bagaimana sebuah usaha yang ‘dijagain’ setiap hari saja bisa ‘amburadul’, apalagi kalau kita ‘lepas’ begitu saja.
Memang keluarga [terutama anak-anak] complain terus kalau pas di ‘hari untuk keluarga’ saya tinggal pergi ke luar kota. Tapi dengan penjelasan bahwa saat ini dan untuk sementara waktu, kita harus menunda kenikmatan & kenyamanan demi sebuah cita-cita besar bersama, yang nantinya hasilnya kan juga untuk keluarga juga. Akhirnya mereka bisa mengerti dan ikhlas hari-hari liburnya nggak bersama ayahnya. Inilah salah satu resiko punya usaha di luar kota berikut tantangannya yang juga harus bisa diatasi. Dilematis memang. Tapi kan pengalaman telah membuktikan, kalau mau menggapai sukses harus ada pengorbanan. Semoga.
No comments:
Post a Comment