Thursday, November 29, 2007

Belajar dari para 'underdog'


Kalau Anda hobi nonton bola, pasti masih terheran-heran dengan fenomena terakhir di jagad sepak bola Piala Euro kemarin, di mana tim Inggris yang bertaburan ‘bintang’ dipecundangi dan tersisih oleh tim underdog [tidak diunggulkan] Kroasia.

Surprise banget kan. Bayangkan tim yang dianggap remeh oleh tim super Inggris ternyata mampu membalikkan prediksi para pengamat dan pecinta bola seperti saya. Memang di dunia nyata, trend-nya banyak yang menjagokan tim-tim bernama besar.

Bukan hanya di jagad persepakbolaan dunia yang sering terjadi kasus seperti ini. Dalam dunia usaha pun seringkali bisa dijumpai kejadian yang serupa. Banyak produk-produk yang tadinya bukan market leader dan 'bukan siapa-siapa' muncul menjadi penantang dan malahan akhirnya mampu mengalahkan produk-produk yang telah mapan.

Lihat saja, di tengah-tengah keperkasaan jajaran mie instant produksi raksasa Indofood, muncul pendatang baru Mie Sedap & Mie Selera Rakyat yang gebrakannya sempat memanaskan persaingan pasar mie instant sekaligus bikin repot Indomie Cs yang selama ini jadi brand leader.

Begitulah, seperti yang kita semua tahu, produk-produk baru tersebut ternyata akhirnya dapat membuktikan dan menembus dominasi para penguasa pasar sebelumnya. Dengan kesadaran penuh bahwa mereka hanya underdog, tanpa rasa minder sedikitpun, mereka berpikir cerdik dan berani mengambil langkah-langkah berbeda yang keluar dari pakem bisnis tsb. dengan strategi yang cukup cerdas agar mampu bersaing. Mereka tidak mau diatur oleh para pendahulunya yang telah menjadi market leader tetapi mereka membuat aturan sendiri yang mereka inginkan.

Belajar dari kasus di atas, di bidang usaha rental excavator, kami memang tergolong sebagai pemula yang masih 'hijau'. Modal kami pun juga belum ada apa-apanya dibanding dengan para pemain lama yang sudah memiliki alat berat tsb. hingga puluhan unit.

Tapi kami sadar sepenuhnya bahwa dengan belajar, belajar, dan belajar dengan cepat dan cerdas kami mencoba mencari terobosan-terobosan baru untuk melayani lebih baik. Seminggu 2 kali, salah satu dari kami [para owner] selalu turun ke lokasi tempat excavator bekerja. Langsung mengevaluasinya.

Kami yakinkan pula bahwa kami selalu siap di lapangan kapanpun dibutuhkan. Sambil kami secara terus menerus mencari terobosan baru berdasarkan masukan-masukan dari lapangan. Kami pompa selalu semangat para karyawan kami yang ada di lapangan, agar selalu siap tempur. Dan berusaha memperbaiki hal-hal yang kami anggap masih kurang oke. Mudah-mudahan dengan langkah-langkah kecil seperti ini, nantinya kami bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, dengan pelanggan yang lebih banyak. Harapannya, kalau kepuasan pelanggan ini tersebar ke pelanggan lain, pastinya peluang-peluang baru akan datang menghampiri. Amin.

So, bagi Anda semua yang punya usaha, yang mungkin masih digolongkan sebagai underdog dan ‘bukan siapa-sipa’, bersyukurlah. Karena seringkali tim yang tidak diunggulkan asal mau kerja keras dan kerja cerdas selalu muncul menjadi pemenang. Karena saat maju ke ‘medan tempur’merasa tanpa beban apa pun. Dan jangan pernah merasa minder ataupun kecil hati. Segeralah berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan ‘aturan’ sendiri dan terobosan baru. Karena bila tidak keluar dari pakem yang sudah ada, akan selamanya didikte oleh aturan-aturan yang telah dibuat oleh para pemain besar yang telah sangat mapan dan menguasai pasar. Jangan mau jadi pecundang! Inilah kata kuncinya.

Sharing kali ini bukannya saya mau ‘mengajari’ lho, tapi benar-benar merupakan ungkapan perasaan saya agar tim kami di usaha yang baru ‘seumur jagung’ [baru juga 3 minggu] dapat lebih bersemangat. Semoga bermanfaat pula untuk Anda.

No comments: