Saturday, January 12, 2008

Apakah menjadi pengusaha harus kreatif?

Kata kreatif di sini saya maksudkan untuk merujuk sifat atau perilaku seseorang yang memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. Kalau kita kaitkan dengan judul di atas, “Apakah menjadi pengusaha harus kreatif?”, jawaban saya secara tegas adalah “Ya!”. Justru seorang pengusaha itu selalu dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi secara terus menerus. Sebab para pengusaha diharapkan dapat melakukan inovasi dengan menghasilkan hal-hal baru yang berguna bagi masyarakat luas, atau menemukan cara-cara baru yang memberikan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

Kalau yang menamakan diri sebagai pengusaha nggak kreatif, mana ada sekarang produk jamu yang ‘dikapsulin’, jualan lewat internet [toko maya] tanpa perlu punya toko yang sebenarnya, air minum dalam kemasan, minuman teh dibotolin, santan kelapa dibotolin, bimbingan belajar, jualan makananan yang diwaralabakan, bengkel motor waralaba, dsb. Yang saya contohkan ini semua kan produk-produk hasil inovasi [temuan] dari para pengusaha yang mengedepankan kreatifitas.

Kelebihan lain dari sifat kreatif yang melekat dalam diri pengusaha adalah kemampuannya untuk melihat peluang dalam masalah-masalah yang muncul di masyarakat, dan kemudian mampu menciptakan beragam produk dan jasa sebagai solusi untuk mengatasi masalah dan tentunya juga meraih keuntungan. Atau yang sering kita tahu, para pengusaha yang kreatif biasanya mampu menemukan terobosan-terobosan baru sekaligus melakukan pembaharuan dari produk-produk yang sudah ada. Saya lebih senang menyebut terobosan baru tsb. sebagai tindakan yang berani keluar dari pakem.

Kenapa juga sebagai pengusaha kita harus kreatif? Karena kita dituntut selalu untuk memiliki ide-ide bisnis yang berbeda dari yang lain [ide usaha baru yang keluar dari kerumunan] dan memiliki gagasan yang sangat orisinal.

Selain itu, seorang pengusaha yang kreatif juga biasanya mampu bekerja secara cerdas. Misal, mampu memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan. Kantornya pun akhirnya yang sifatnya mobile office, dengan bermodalkan laptop dan 'ngantor' di manapun dia suka, tanpa terikat pada kantor secara fisik. Kalau toh punya kantor pun ia mampu menciptakan sistem yang mapan, sehingga si owner dapat mengontrol seluruh kegiatan bisnisnya hanya lewat HP, e-mail, dan laptop.

Khabar baiknya, yang namanya kreativitas itu bukanlah bakat atau bawaan dari lahir, namun siapa pun bisa dilatih dan dikondisikan untuk dapat berpikir kreatif. Nah kalau sudah siap jadi pengusaha dan sarat dengan ide-ide kreatif, silakan Anda mencoba memasuki belantara dunia usaha, dijamin untuk meraih sukses hanya tinggal menunggu waktu saja.

Kalau masalah kreatif menjadi penting sebagai persyaratan utama untuk menjadi pengusaha, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa melatih & mengasah bakat kreatif tsb. Di tahap awal barangkali yang terpenting adalah mengkondisikan otak kita untuk mau berpikir kreatif. Nah agar otak kita nge-click dengan hal-hal yang sifatnya kreatif ada beberapa cara yang semua orang pasti bisa mencobanya. Dan saya mencoba membuat ringkasannya dari berbagai sumber [training, buku, referensi, dsb.] selama saya berkecimpung di dunia advertising & communication.

Berikut ada 8 cara atau tahapan yang dapat mengkondisikan seseorang untuk bisa berpikir lebih kreatif :

1. Having fun.

Bersenang-senanglah! Kita harus selalu mengkondisikan diri selalu merasa fun, gembira, bahagia, berpikir lepas tanpa merasa ada beban. Keluar dari rutinitas sehari-hari, banyak jalan-jalan dan melakukan pengamatan dengan harapan dapat menemukan ide-ide usaha yang kreatif.

2. Berpikir bebas & tanpa batas.

Jangan biasakan otak berpikir yang ‘biasa’, tetapi gunakan selalu untuk berpikir keluar dari pakem. Langgar aturan-aturan yang ada, berpikirlah dengan tidak logis. Jadilah seorang yang bebas seperti burung yang terbang lepas di angkasa.

3. Fokuskan pikiran pada tujuan.

Ya, untuk menjadi kreatif di bidang usaha yang ditekuni atau yang ingin ditekuni, kita harus selalu fokuskan pikiran kita pada tujuan yang memang hendak dicapai. Jangan mudah berubah. Selalu visualisasikan bahwa sekarang Anda telah menjadi orang yang kreatif dan mampu menmukan ide-ide bisnis yang dahsyat. Dan bayangkan pula bahwa ide bisnis telah dijalankan dan sukses.

4. Jadilah seperti anak-anak.

Tumbuhkan jiwa anak-anak di dalam diri. Cobalah berpikir seperti jalan pikiran anak-anak, tanpa perlu repot memikirkan logika, tapi biarkan otak berpikir lepas tanpa beban apapun. Sifat anak-anak juga selalu kepingin tahu segalanya, dan banyak bertanya. Dunia anak memang selalu penuh dengan daya khayalan yang tinggi, tapi justru dari situlah kreativitas seseorang mudah berkembang.

5. Ciptakan input konstrukstif .

Caranya tentu saja dengan mencari lebih banyak informasi dan pengetahuan melalui bacaan, referensi, internet, bergaul, nonton bioskop, ngobrol dengan siapa saja, jalan-jalan melakukan pengamatan, dsb. Mencoba untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Dan belajarlah melihat apa yang tidak terlihat. Dengan membiasakan diri untuk memiliki rasa keingintahuan yang besar akan membawa kita menjadi orang yang pertama punya ide-ide tentang apa saja.

6. Bangkitkan keberanian berinovasi.

Keberanian dan keingintahuan adalah dua sifat yang memang harus dimiliki oleh orang yang kreatif. Semangat untuk berani berinovasi ini penting untuk dikembangkan agar diri kita terkondisi selalu berpikir kreatif. Ingat seorang Thomas Alfa Edison pun berani mencoba hingga lebih dari seribu kali, hingga akhirnya berhasil menemukan bola lampu pijar.

7. Pikirkan kembali pikiran Anda.

Saat merasa telah puas dengan pemikiran atau ide yang diperoleh, sebaiknya perlu untuk dipikirkan kembali dan dianalisa dari cara pandang yang berbeda. [kalau orang Jawa bilang, diotak-atik nantinya akan gathuk juga]. Semakin banyak jenis pemikiran yang didapatkan maka akan semakin banyak pula ide-ide kreatif yang bakal diperoleh.

8. Ubah ide lama menjadi ide yang lebih baru.

Sebuah ide usaha yang kreatif biasanya juga berasal dari ide-ide usaha lama yang dicoba untuk ditampilkann secara lain dan berbeda. Namun harus ada kelebihan-kelebihan [benefit product] lain yang hendak ditawarkan. Dan juga tentunya untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi end user-nya.

Yang penting untuk digarisbawahi, apa yang tersaji pada tulisan ini, berangkat dari pengalaman orang-orang yang telah melewati jalan panjang di dunia usaha. Bagi Anda yang telah memiliki usaha dan sukses, anggap saja masukan ini hanyalah sebuah ilustrasi belaka. Tapi bagi yang senang belajar seperti saya, harapannya tulisan ini bisa menjadi sebuah sharing yang mudah-mudahan dapat bermanfaat menambah wawasan seputar pentingnya sifat kreatif yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Tentunya, kembali dari sudut pandang mana kita melihatnya. Dan menjadi pengusaha harus kreatif atau tidak, pada akhirnya berpulang kepada diri kita masing-masing, karena yang namanya sukses di dunia usaha tergantung kepada sejauh mana effort kita untuk berjuang mewujudkannya.

No comments: