Wednesday, January 16, 2008

Meskipun 'pemain' baru, kami juga kepingin maju...

Selama libur & week end di Yogya kemarin, kami berempat [saya, 2 kakak & adik] selain berada di lokasi tempat excavator ‘menjemput’ rejeki, juga sekaligus membahas prospek ke depan perusahaan kami. Dari hasil obrolan yang serius tapi santai kami mencoba membedah peluang & tantangan usaha rental excavator ini ke depannya. Memang saat ini, kami baru memiliki satu unit yang telah ‘terpakai’ oleh klien, tapi kan nggak ada salahnya kalau ada peluang-peluang baru lagi yang bisa digarap.

Hasilnya, ter-peta-kan secara nasional bahwa kebutuhan akan excavator di Indonesia itu masih sangat banyak. Di Aceh saja [untuk recovery] khabarnya 100-an excavator masih kurang. Belum lagi di HPH-HPH yang banyak tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua, setelah hutan ditebang biasanya juga dibutuhkan jasa excavator untuk proses reklamasi maupun untuk penghijauan kembali. [Ada kenalan adik saya di Surabaya baru saja beli 2 excavator untuk menggarap bekas HPH di Timika [Papua] yang akan dijadikan areal persawahan. Kontraknya lumayan panjang]. Selain itu, masih banyak perusahaan minyak, tambang dan sejenisnya yang juga memerlukan jasa excavator.

Nggak usah jauh-jauh, yang di Jawa pun kebutuhan akan jasa excavator juga masih terbuka luas. Apalagi pemerintah pusat & pemerintah daerah kan banyak memiliki plan untuk membangun jalan tol semisal Yogya-Solo dan Semarang-Solo. Bahkan gara-gara banjir bengawan Solo kemarin, khabarnya juga akan ada pembenahan sepanjang DAS [daerah aliran sungai] mulai dari waduk Gajah Mungkur hingga hilir bengawan Solo, yang bakalan memerlukan excavator untuk kerjanya.

So kalau membahas peluangnya, yang namanya jasa rental excavator kan masih terbuka lebar banget. Persoalannya adalah bagaimana cara mendapatkan ‘job’nya. Karena sejarah telah membuktikan bahwa tidak pernah ada ‘job’ itu yang datang sendiri dan ‘mengetuk’ pintu rumah kita. Kalau semua peluang datang sendiri menghampiri kita, bisa jadi semua orang telah sukses menjadi pengusaha. Betul nggak?

Kalau kata teori, inilah bedanya pengusaha dengan orang biasa. Konon yang namanya pengusaha selalu mencari peluang-peluang usaha baru yang nantinya bisa digarap menjadi lahan usahanya. Kembali ke peluang usaha excavator di atas, tantangan kami adalah bagaimana bisa meraih peluang-peluang yang ada di dekat kita. Mampukah kami meraih peluang baru? Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Waktulah nanti yang membuktikannya.

Selain kepingin membesarkan usaha rental excavator, muncul banyak ide-ide baru bagaimana agar perusahaan bisa berkembang lebih maju lagi, tidak sekadar hanya berkutat di bidang rental excavator. Semua ide tsb. kami tampung di ‘bank idea’, mengingat ‘keterbatasan’ kami saat ini.

Small winningnya, ada satu ide usaha yang memungkinkan untuk digarap. Kami sepakat untuk mulai melirik usaha ‘kontraktoran’ sebagai divisi baru yang saat ini bisa kami kerjakan. Kebetulan kakak saya yang telah lama ‘nyemplung’ di bidang ini mulai tertantang untuk memajukan usahanya sendiri. Bahkan kami juga sempat ‘ketemuan’ dengan seorang pengusaha yang selama ini juga telah ‘malang melintang’ di usaha kontraktoran di seputaran Jawa Tengah. Kalau jadi sich kami bisa mendapatkan limpahan job [nge-sub] yang nilainya lumayan buat pemula [sekitar 1 M]. Saat ini masih dalam proses lobby dan negosiasi [jadi masih confidential]. So belum bisa saya sharing lebih lanjut, karena belum deal. Takutnya nggak goal gitu lho.

Demikianlah sharing kali ini sepulang dari Yogya kemarin. Nantinya kalau ada small winning & big winning yang baru lagi akan saya ceritakan. Semoga bermanfaat.

No comments: