Friday, August 22, 2008

How to start Siput’s business [2]


Melengkapi tulisan sebelumnya, sharing untuk mr. Siput.


Kesulitan untuk memulai usaha dari mana, dan apa ide usahanya, memang wajar adanya. Tapi setidaknya dengan munculnya keinginan untuk memulai bisnis sendiri sudah merupakan langkah pertama yang layak untuk dilanjutkan dengan langkah ke-dua, ketiga, keempat, dst. Ingat bukankah sebuah perjalanan panjang ribuan km selalu diawali dengan langkah pertama? Berikut saya sharing apa yang saya tahu, dengan harapan bisa menambah wawasan.


Selain bersumber dari buku, majalah, referensi, kisah sukses pengusaha [belajar dari pengalaman para pengusaha] dan pengamatan langsung ke para praktisi bisnis, bisa juga ide bisnis itu digali dari apa yang kita tekuni & akrabi dalam kehidupan sehari-hari.


1. Base on pekerjaan


Ide bisnis sebenarnya juga bisa berasal dari yang ada di dekat kehidupan sehari-hari kita. Coba renungkan sejenak apa saja sih kegiatan kita sehari-hari kita? Let say, saat ini waktu kita paling banyak habis untuk bekerja. Nah, bidang ekerjaan apa sih yang saat ini paling dikuasai? Keahlian apa sih yang bisa diandalkan [yang tentunya orang lain nggak semua bisa lakukan]. Mungkinkah keahlian & ketrampilan ini diarahkan menjadi bisnis pribadi. Banyak saya menjumpai teman yang akhirnya menekuni usaha sendiri berangkat dari bidang pekerjaan yang digeluti. Teman saya Tjandra Wibowo yang tadinya seorang penyiar dan produser di salah satu TV swasta, saat ini sudah memiliki Samuan Production House yang mensuplai acara-acara & program di bebarapa TV swasta. Teman lain yang ‘jago IT’ pada akhirnya memiliki usaha sendiri di bidang IT. Teman yang jago akunting juga ada yang membuka usaha sendiri dan memiliki kantor konsultan pajak.


2. Base on hobby


Banyak orang yang akhirnya sukses memiliki usaha sendiri berangkat dari hobi. Logikanya ide bisnis yang ini jelas sangat mungkin dilaksanakan. Bayangkan saja sudah menjadi hobi yang diminati akhirnya bisa menjadi sumber penghasilannya. Ambil contoh, teman saya yang bernama Loddy Korua yang dulunya hobi berat & aktif di kegiatan alam bebas & pecinta alam. Saat ini dia memiliki usaha out bond & arung jeram di Citarik yang setiap week end nggak pernah sepi dari para petualang yang ingin menjajal nyali ber-arung jeram di Sungai Citarik. Teman lain yang bernama Eggy, sewaktu bekerja di advertising agency punya hobi berat di bidang musik. Saat ini, dia telah memiliki usaha sendiri di bidang Audio House bernama Egg production. Usahanya kini termasuk jajaran papan atas di Jakarta dalam hal penyediaan musik ilustrasi film & iklan, termasuk juga pembuatan jingle iklan.


3. Base on pengamatan


Yang ini kayaknya harus berani bercapek ria. Karena mesti banyak melakukan pengamatan di dalam kehidupan sehari-hari. Apa sih yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas yang saat ini belum terpenuhi. Ingat dari pengamatan akan segala sesuatu yang terjadi dikehidupan sehari-hari bisa jadi akan menemukan kebutuhan-kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Bisa jadi akan menemukan sebuah peluang bisnis baru. Salah satu teman saya dari Madiun, Jawa Timur, melihat pentingnya kebutuhan akan jasa keamanan di bank-bank & rumah-rumah pribadi, akhirnya berhasil memiliki usaha pensuplai tenaga keamanan terlatih di beberapa bank papan atas dan perumahan eksklusif.


So mr. Siput, selanjutnya saya yakin bila sudah ada kemauan, kalau direalisasikan dengan take action, pasti keinginan untuk punya bisnis sendiri bisa terpenuhi. Perlu disadari dan diyakini bahwa cara melihat peluang yang dapat dijadikan sebuah bisnis itu bisa dipelajari dan dilatih. Latihlah setiap saat kepekaan Anda untuk mendapatkan peluang usaha. Dan kalau sudah nge-click dengan salah satu peluang usaha yang ingin ditekuni ya langsung aja take action, action dan action! Karena hanya satu syarat paling dasar yang harus dilalui untuk menjadi pengusaha : berani take action!


No comments: