Wednesday, August 27, 2008

Mencermati iklan = belajar bisnis & strateginya




Saat ngobrol sama teman-teman dari production house yang sering menggarap TV commercial, saya sempat membahas bersama mereka tentang iklan TV apa saja sih yang saat ini lagi banyak diproduksi. Mereka semua menjawab bahwa akhir-akhir ini yang sedang proses shooting paling banyak adalah iklan provider handphone, rokok, makanan-minuman dan kendaraan bermotor. Ternyata prediksi saya tentang produk yang sedang laris manis ‘jualan’ [hasil pengamatan dari iklan TV, iklan radio & iklan media cetak] benar adanya.


Lihat saja, sejak perang tariff seluler begitu banyak iklan baru di bisnis seluler dan sejenisnya yang tayang TV swasta kita, radio & media cetak. Baru dari fenomena gencarnya produk seluler yang gencar beriklan saja kita sudah begitu terganggu. Belum lagi produk-produk lain yang juga gencar beriklan seperti makanan-minuman, rokok, kendaraan bermotor, dsb. Seandainya kita melihat fenomena gencarnya persaingan iklan produk-produk tsb. secara ‘apa adanya’ memang terasa begitu menyebalkan dan bikin jengkel. Kok kita ‘dicekoki’ dengan iklan melulu. Tapi pernahkah untuk mencoba melihat gencarnya iklan-iklan tsb. dari kaca mata yang berbeda?


Kalau saya cermati, dari gencarnya iklan produk-produk tsb. kita bisa banyak belajar dan bahkan memperoleh ide atau justru insight baru tentang bermacam peluang bisnis yang sebenarnya bakalan booming. Karena produk yang iklannya tetap gencar tayang di media seperti TV jelas produk tsb. jualannya bagus dan menguntungkan. Kalau produk yang beriklan tsb. nggak bagus ‘jualan’nya, pastinya tayangannya juga sudah distop dari kapan-kapan. Kan kalau nggak menguntungkan pemilik bisnis yang produknya gencar beriklan tidak akan sanggup membayar media placement-nya.


Artinya, di balik gencarnya produk-produk yang gencar beriklan tsb. banyak peluang bisnis yang potensial juga. Dan ini terbukti. Sebagai contoh, dengan gencarnya perang tariff seluler, coba saja hitung berapa banyak keuntungan yang bisa disabet oleh para penjual SIM card, voucher, HP, aksesoris, dan yang berkaitan. Berapa banyak pula yang memanfaatkan bidang usaha ini sebagai peluang bisnis baru.


Salah seorang teman, melihat maraknya iklan kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda dua, akhirnya memutuskan untuk menjajal peruntungan di bisnis bengkel sepeda motor dan aksesoris. Secara logika, memang usaha di bidang ini bakalan ‘nggak ada matinye’. Hitung saja berapa banyak sepeda motor yang saat ini beredar di jalanan kota megapolitan Jabodetabek ini? Beberapa tahun ke depan pastinya akan membutuhkan perawatan di bengkel biasa yang non merek.


Lebih dari itu, selain bisa menambah wawasan tentang ide bisnis yang lagi booming dan bakalan ‘ngejreng’, kita juga bisa belajar banyak tentang strategi marketing di balik gencarnya iklan produk-produk tsb. Yang tentunya juga bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan bisnis yang telah kita tekuni. Simak saja di balik iklan-iklan tsb. selalu mereka mencoba untuk mengkomunikasikan inovasi baru apa yang saat ini punya nilai lebih buat konsumen. Tersirat pula added value yang ditawarkan serta kelebihan produknya dibandingkan produk competitor lainnya. Dari sini bisa kita tarik pelajaran bahwa sebuah produk yang kepingin tetap exist harus selalu punya inovasi baru secara terus menerus. Dan produk benefit atau USP --unique selling preposition-nya yang sudah dikembangkan sedemikian rupa juga harus selalu dikomunikasikan ke konsumen.


Nah, mulai saat ini bila sedang asyik menikmati acara TV kesayangan terus tiba-tiba mendadak terganggu tayangan iklan, sebaiknya jangan menjadi jengkel lalu ambil remote control untuk memindahkan channel. Tapi cobalah untuk mencermati tayangan iklan tsb. dan bertanyalah pada diri sendiri pesan komunikasi dan strategi bisnis apa sih yang sebenarnya ada di baliknya?

No comments: