Monday, June 4, 2007

Catatan lepas, dibuang kok sayang...

[Yang tercecer dari pengajian TDA Qolbun Salim 3 Juni 2007]

Luar biasa & dahsyat… pencerahan yang bisa diperoleh dari kajian TDA Qolbun Salim, 3 Juni 2007, di rumah pak H. Allay kemarin. Begitu banyak ilmu, wawasan & wacana baru yang terungkap baik dari pak Ustadz Hudzaifah, pak H. Allay sebagai tuan rumah, dan kejutan peluang usaha yang ditawarkan oleh pak Dr. Edison [teman pak H. Allay yang juga seorang peneliti dengan 3 gelar S3, pengusaha yang peduli dengan bangsanya].

Kajian Ustadz Hudzaifah:

Pak Ustadz ‘Bang Hud’, begitulah panggilan dari ustadz Hudzaifah, memulai siraman rohaninya dengan mengupas perilaku kita semua yang tujuan hidupnya mengejar kebahagiaan. Kita kepingin kaya, kepingin punya rumah bagus, kepingin punya mobil bagus, dsb. intinya adalah kepingin hidup bahagia. Sayangnya, kebahagiaan yang kita kejar ini, semua ukurannya adalah materi. Padahal kebahagiaan itu kan ukurannya bukan materi, tetapi sesuatu yang hanya bisa dirasakan di dalam hati, perasaan & pikiran [psikologis]. Makanya beliau menegaskan bahwa cara kita menyetarakan kebahagiaan dengan terpenuhinya semua keinginan materi itu nggak nyambung. Ingat semua yang bersifat materi itu bisa dibeli, tapi kalau kebahagiaan kan nggak ada yang jual.

Rujukan yang digunakan untuk menjelaskan makna kebahagiaan lebih jauh adalah surat Al Mu’minun ayat 1 s.d 11. Rumus utama sukses adalah ‘kesuksesan = kebahagiaan = keyakinan’. Untuk meraih sukses, kita harus memperbaiki diri kita sendiri terlebih dahulu, keluarga kita, orang-orang terdekat kita barulah merambah ke lingkaran yang lebih besar lagi. Dan Allah SWT berjanji & memberi garansi sukses dunia akhirat jangka panjang bagi orang yang beriman. Jadi kalau mau sukses, rumusnya cuma satu yaitu ‘keyakinan’ [sesuatu yang kita ucapkan dalam hati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari].

Sebagai makhluk Allah, manusia belum bisa mengoptimalkan tambang emas yang diberikan Allah yaitu ‘hati’ dan ‘akal’. Semua kehebatan temuan manusia itu barulah 5% dari kemampuan otak, sisanya masih menjadi ‘sleeping giant’. Bayangkan bila kita sudah dapat memaksimalkan ‘hati’ & ‘akal’, apapun yang kita inginkan akan dengan mudah bisa diwujudkan. Ustadz juga menambahkan bahwa kecerdasan intelektual saja nggak cukup, perlu juga diseimbangkan dengan kecerdasan emosional.

Menurut beliau juga, Indonesia yang sedang krisis ini akan susah bangkitnya, karena rusaknya ‘keimanan’ bangasa kita. Banyak orang yang hanya mengejar kebahagiaan lewat materi. Itulah urgensinya kebangkitan umat Islam sesegera mungkin. Sekarang juga harus kita mulai. Saat ini eranya muslim untuk jadi panutan dunia. Diingatkan pula bahwa menjadi muslim itu wajib kaya. Kalau tidak kaya tidak bisa mendirikan sholat dan tidak bisa bayar zakat. Jadikanlah sholat & sabar sebagai penolong. Bila perlu perbanyak untuk sholat Tahajud & Dzikir. Karena Allah akan memberikan pertolongannya bila manusia telah melalui zero mind process : besarkanlah asma Allah, kecilkan diri kita. Maka akan diberikan kekuatan tak terhingga dari Allah yang akan melimpahi kita.


Provokasi Dr. Edison :

Beliau inilah yang sempat menghebohkan forum pengajian TDA. Memiliki 3 gelar doctor, pak Edison [peneliti & juga pengusaha & konsultan] yang juga teman lama pak H. Allay, mampu membuat semua action members TDA terpukau dengan paparannya tentang bagaimana menjadikan bangsa Indonesia lebih maju. Karena seharusnya dengan kekayaan yang ada, Indonesia tidak harus terpuruk di bidang ekonomi selama ini. Oleh sebab itu beliau melalui hasil-hasil penelitiannya yang ‘seabreg’ berusaha menerapkannya untuk kepentingan masyarakat banyak. Beliau sangat kesal karena tidak seharusnya bangsa Indonesia direndahkan di manca negara, karena cuma jadi kuli & TKI. Kalau potensi ekonomi dalam negeri yang berhasil digali & ditingkatkan niscaya para pekerja tidak perlu bekerja ke luar negeri lagi sebagai buruh. Tapi bisa memperoleh penghasilan yang layak di negeri sendiri. Tapi ini semua perlu kerja keras dari kita-kita semua untuk mewujudkannya. Pak Edison berjanji untuk mengajarkan alih teknologi hasil penelitiannya.

Untuk TDA pak Edison menawarkan 3 peluang yang bisa digarap [walaupun masih banyak lagi]. Konon juga bisa menjadi industri rumahan dengan modal rupiah yang tidak begitu besar.

Pemanfaatan ampas/limbah singkong untuk diolah lagi dengan menggunakan enzim temuannya menjadi bio ethanol yang nantinya bila dijual ke industri harganya bisa berlipat dan menguntungkan. Padahal sumbernya hanya dari limbah yang terbuang. Untuk yang ini beliau juga sudah membuktikannya dan ada pabriknya.
Pemanfaatan secara maksimal tanamam kelapa yang begitu banyak tersebar di seluruh Indonesia. Ceritanya dari kelapa ini nantinya dagingnya bisa diolah menjadi bio diesel atau bahan bakar yang penting untuk industri & nelayan. Airnya bisa jadi enzim. Batoknya bisa jadi briket arang yang bisa diekspor ke negara-negara Eropa. Sabutnya bisa diolah lebih lanjut menjadi serat pengganti fiber glass, dsb. Untuk pabrik bio diesel ini beliau sudah memilikinya. Dan untuk membangunnya jauh lebih murah seperempatnya dibanding pabrik bio diesel milik BPPT yang ada di Lampung.
Industri perikanan yaitu keberhasilannya menyilangkan ikan mujair dengan ikan mas, oleh mereka yang telah mengembangkannya diberi nama ikan Edison. Menurut pak Edison rasanya enak dan ada potensi diekspor ke manca Negara.

Bayangkan bila semua masyarakat berhasil menerapkan hasil penelitiannya Betapa bangsa Indonesia [terutama umat Islam] akan segera bangkit & maju.

Yang unik, ketika ditanyakan kenapa hasil penelitiannya tidak dipatentkan, pak Edison hanya menjawab singkat bahwa ini semua penemuan & hasil penelitiannya ini kan milik Allah. Beliau hanyalah perantara, punya hak apa saya mematentkannya. Kalau banyak yang meniru ya malah harus disyukuri. Bukan main. Patut ditiru sikap beliau ini.



Kajian Pak H. Allay :

Pada kesempatan yang sama, pak H. Allay juga menegaskan kembali cita-cita bersama di mana tahun 2020, bangsa kita harus bisa jadi bangsa yang maju. Lepas dari masalah kemiskinan [istilah dulu ‘lepas landas’]. Kita yang akan mempekerjakan orang asing, namun dengan cara yang lebih bermartabat. Jangan seperti policy pemerintah saat ini yang hanya bisa menjadikan wanita-wanita Indonesia dieksploitasi jadi TKW di luar negeri.

Melalui TDA ini kita harus segera take double action dan bangkit memegang dan berperan penuh di sektor ekonomi bangsa. Untuk itu penting bagi kita berpegang pada Al Quran surat 42 ayat 27 dan juga surat Al Fajar. Yang megingatkan kita pentingnya mendahulukan berzakat, infaq, & sadaqoh setiap hari baik di kala senang maupun di kala susah.

Pak H. Allay juga mewajibkan TDA untuk segera membentuk Lembaga Baitul Amal dan juga membentuk tim yang solid & serius untuk segera mem-follow up tawaran dari pak Dr. Edison yang Insya Allah bila bisa terlaksana akan segera dapat bermanfaat untuk pemberdayaan umat.

Endro Wahyu M
TNM-E20
08161996348
endrowm@yahoo.com

No comments: